Bandar menyesuaikan peluang mereka secara authentic time sesuai perubahan yang dilakukan oleh pesaing mereka. Jadi peluang ini sulit muncul.
Product-design ini dihasilkan dengan memanfaatkan information-data statistik dari pertandingan sebelumnya, seperti berapa gol yang dicetak hingga berapa jumlah kegogolan. Hasilnya berupa prediksi soal tim mana yang paling mungkin menang.
Para profesional suka memanfaatkan "bursa taruhan", di mana para pejudi menciptakan peluang mereka sendiri dan bertaruh satu sama lain.
Bursa taruhan menggunakan peluang yang dihasilkan oleh perusahaan-perusahaan profesional yang punya keahlian dalam hal ini.
Trik untuk menang melawan bandar judi bukanlah dengan memahami pertandingan sepak bola, tapi dengan memahami matematika.
Banyak pejudi cenderung membentengi taruhan mereka dengan cara memasang taruhan baru untuk mengurangi risiko dari taruhan sebelumnya.
Memenangkan judi adalah hal yang mungkin. Judi olahraga berbeda dengan here lotre yang peluang menangnya sangat kecil.
Sayangnya menurut para pakar, pengetahuan soal sepak bola tidaklah relevan untuk bisa memenangkan judi.
Sangat sulit untuk mendapatkan perkiraan yang lebih akurat ini. Jadi di sinilah para bandar meraup keuntungan besar dibanding pejudi.
Namun yang menjadi tantangan terbesar dalam judi olahraga adalah memenangkan pertaruhan secara konsisten dalam jangka panjang.
Jika probabilitas tersirat dari para bandar ini kurang dari 100% ketika dijumlahkan, maka ada peluang untuk melakukan arbitrase. Itu artinya pejudi akan menang dalam skenario apa pun.
Info-datanya jauh lebih intensif karena memperhitungkan statistik yang lebih lengkap dari semua yang terjadi dalam pertandingan terakhir.
Perusahaan-perusahaan itu mempekerjakan para ahli matematika dan menggunakan design paling canggih yang ada.
Dalam jangka panjang, selisih lebih sedikit itu sama dengan kerugian besar bagi para pejudi, dan keuntungan besar bagi bandar.
Lebih sering menang ketimbang kalah pun belum tentu cukup untuk meraup untung dari judi. Anda bisa saja sering menang, tapi masih merugi.